Pasal 11 - Kebohongan: Sebuah Kisah Nyata Dari Para Wanita Saudi Arabia



Hukum Islam Saudi Arabia membuat para wanita hanya bernilai seperti barang bergerak milik kaum pria, yang dipaksa untuk melayani pria, dan yang martabat, kehormatan, dan penghargaan yang layak mereka terima sebagai kaum wanita telah dirampas. Bisa dikatakan bahwa Islam telah mengguncangkan dan mempermalukan pondasi dasar dari kewanitaan.”


Salah satu aspek yang paling memalukan dari Islam adalah perlakuannya terhadap kaum wanita. Hal ini merajela berlaku di negara-negara Islam. Agar kita bisa mengerti kisah Walid, adalah penting untuk memahami dengan benar bagaimana kehidupan kaum wanita di Saudi Arabia. Kendati masyarakat Internasional menjadi sangat geram ketika wanita-wanita Saudi dihukum dengan cambukan, tetapi masih banyak juga orang yang masih sangat sulit mengerti penindasan-penindasan lainnya yang harus dialami oleh wanita-wanita Saudi. Tak ada yang lebih nyata jika dibandingkan dengan hukum-hukum dan pandangan-pandangan terhadap kaum wanita sebagaimana yang berlaku di Kerajaan ini. Adalah hal yang menyedihkan bahwa wanita dilarang mengemudikan mobil di Saudi Arabia; meskipun bulan Januari 2008 sebuah peraturan baru yang mengijinkan wanita untuk menginap di hotel sendirian telah diberlakukan. Meskipun demikian, banyak sekali hak-hak kaum wanita yang dilanggar, dan hal ini bisa menolong kita untuk memahami sistem dalam Kerajaan itu sendiri. Mengapa banyak negara-negara Barat tetap menjalin hubungan dengan Saudi Arabia, dan mengapa raja Saudi masih diterima di Istana Buckingham dan di Camp David?


Di Saudi Arabia, wanita hanya memiliki sedikit hak, jika hal itu bisa dikategorikan sebagai hak. Di McDonald, wanita memesan dari satu sisi counter yang terpisah dan menghilang dengan makanan mereka ke bagian yang disebut “ruangan keluarga”. Pria memesan dari sisi yang lain, kemudian mereka bisa duduk sambil menikmati makanannya di tempat dimana mereka bisa memandang ke segala arah.


Karena Saudi Arabia adalah sebuah negara Islam konservatif tanpa gedung bioskop, bar, disko; maka orang-orang Saudi cenderung menghabiskan waktu mereka berjalan-jalan di mall. Namun dari semua kegemerlapan gaya Barat yang mereka miliki, tampaknya mall-mall di Ryadh juga merefleksikan budaya Saudi, dengan ketentuan bahwa para wanita harus menutupi tubuh mereka – bahkan di cover-cover cd pun tetap terjadi segregasi berdasarkan kelamin.


Bahkan mencoba pakaian pun menjadi hal yang sulit bagi wanita Saudi yang harus menyerahkan uang deposit sebelum bisa membawa pakaian itu ke kamar pas. Meskipun reformasi untuk merubah segregasi tengah berlangsung, Saudi Arabia masih tetap menjadi salah satu negara dengan masyarakat yang paling konservatif, ada yang mengatakan negara yang paling represif di dunia.


Mengapa hal ini menjadi urusan kita yang hidup di Barat? Terlepas daripada isu mengenai kekerasan terhadap hak-hak kemanusiaan, kecenderungan bahwa hal seperti ini akan terjadi di negara-negara Barat sedang muncul! Sementara populasi Muslim di negara-negara Barat semakin besar, maka seruan mereka agar hukum Islam diberlakukan di situ pun semakin nyaring terdengar.


Bagi perempuan Saudi, hidup bukanlah sesuatu yang mudah, dimana mereka hanya dianggap sebagai properti para pria dan mereka harus tinggal di bawah hukum-hukum Saudi yang keras. Seringkali wanita dibatasi untuk hanya boleh ada di dalam rumah atau di rumah teman-teman wanita mereka. Seringkali mereka hanya bisa berhubungan dengan dunia luar melalui internet. Sebab kecuali mereka ada bersama dengan pasangan atau keluarga mereka, wanita di Saudi Arabia tidak boleh mengunjungi rumah pria lain dan tidak diijinkan terlihat bersamanya di hadapan publik. Pada hakekatnya wanita Saudi Arabia adalah masyarakat kelas dua. Ketika menikah maka mereka harus menikah dengan orang yang sudah dipilihkan untuk mereka. Jika mereka tidak menikah, mereka menjadi mahluk yang tidak disukai. Ketidakadilan ini terus berlangsung di Saudi Arabia sehingga Whalid menawarkan kesaksiannya mengenai pergumulan-pergumulan yang sedang dihadapi oleh saudari-saudarinya di Kerajaan ini.


Yang berikutnya, anda akan membaca kesaksian Whalid yang memberitahukan kepada kita bagaimana seorang ayah bisa berubah menjadi orang yang menentang anak-anak perempuannya sendiri. Islam mengijinkan hal ini bahkan mendorong hal ini. Dan hal ini semakin menambahkan alasan kepada kita mengapa kita harus menentang keras cara-cara Islam yang represif yang berusaha untuk merubah budaya Barat.


Banyak orang berkata bahwa Islam menghormati dan menghargai kaum wanita. Tetapi dalam pengalaman saya, saya menemukan bahwa yang mereka katakan itu sepenuhnya dusta. Sebagai seorang asli Saudi Arabia, saya menyaksikan sendiri betapa hinanya perlakuan masyarakat Islam kami terhadap kaum wanita. Dalam kesaksian ini saya akan menceritakan kesaksian saya mengenai penindasan dan perlakuan keji terhadap wanita-wanita kami, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam. Setiap kata yang saya tulis sepenuhnya benar – tak satupun yang hanya karangan saja atau dilebih-lebihkan. Tak seorang pun memaksa saya untuk menuliskan kisah ini, sebab saya dilahirkan sebagai seorang Saudi dan saya pun tinggal di negara ini.


Saya memiliki 3 saudara perempuan. Mereka sangat termotivasi untuk mempunyai pendidikan yang tinggi, dan dengan usaha mereka sendiri, mereka mengejar pendidikan modern. Tetapi disebabkan oleh banyaknya peraturan-peraturan yang tidak masuk akal, kadaluarsa dan tidak adil yang diberlakukan oleh masyarakat kami terhadap kaum wanita, maka mereka tidak bisa menyelesaikan bidang studi yang mereka pilih. Terlepas dari perhatianku yang tulus, maka aku sendiri tidak bisa melakukan apa pun untuk membantu mereka mendapatkan pendidikan yang tepat. Tanganku terikat, masyarakat kami tidak mau menerima wanita dengan pendidikan tinggi.


Salah seorang saudara perempuanku menyelesaikan SMP, kemudian ia berhenti sekolah sebab ia ingin mempelajari bidang kecantikan. Tetapi di masyarakat Islam yang murni seperti di negara kami, bukanlah hal yang mudah baginya untuk mengejar ambisinya menjadi seorang terapis kecantikan.


Kedua saudara perempuanku yang lainnya ingin menjadi guru di sekolah. Karena itu mereka meneruskan pendidikan dan menyelesaikan Tingkat dua di perguruan tinggi.


Saya sangat ingat ketika mereka sedang belajar di perguruan tinggi , di kartu pengenal mereka tertulis nama mereka, tetapi foto di kartu itu adalah wajah ayah kami! Hal ini berarti bahwa saudara perempuanku tidak memiliki eksistensi secara fisik. Hanya nama mereka saja yang eksis, yaitu di selembar kertas. Para pembaca, jangan kaget dengan perlakuan yang mengejutkan seperti ini terhadap para wanita kami – mereka sama nilainya seperti binatang peliharaan – selalu dimiliki oleh seseorang. Keberadaan mereka tidak seperti manusia. Hukum di Saudi Arabia, melarang wanita untuk menaruh foto mereka di kartu pengenal mereka; melainkan foto ayah, saudara laki-laki, suami, atau penjaga merekalah yang harus dipasang di kartu itu.


Kendati demikian, setelah menyelesaikan training guru mereka, kedua saudara perempuanku ini harus menunggu pekerjaan yang hanya akan mereka dapatkan di sekitar tempat tinggal mereka. Mereka tidak boleh keluar dari kontrol ayah kami. Jika mereka berani melakukannya, maka mereka tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan.


Sebagai seorang saudara yang memiliki hati nurani, saya sangat percaya bahwa saudara-saudara perempuanku adalah orang-orang yang memiliki hikmat dan bertanggungjawab, lebih daripada banyak orang yang ada di lingkungan kami, bahkan lebih daripada saya. Saya sangat yakin jika mereka diberikan kesempatan untuk hidup dan mengatur hidup mereka sendiri, maka mereka pasti sukses tanpa masalah. Pada kenyataannya, mereka sanggup untuk menyelesaikan lebih banyak tugas-tugas yang sulit daripada yang bisa dilakukan oleh kebanyakan daripada kita.


Tetapi celaka! Ketiga wanita berpendidikan, berhikmat, bertanggungjawab, dan berambisi ini dipaksa harus tinggal di rumah oleh ayah mereka yang buta huruf. Ia tidak mengetahui apa pun mengenai dunia yang ada di luar rumah. Ia tidak melihat pentingnya mengembangkan dan membangun masyarakat. Dan ia memaksa saudara-saudara perempuan saya untuk hidup dalam batasan-batasan kehidupannya.


Ayah yang buta huruf ini melarang mereka (saudara-saudara perempuanku) untuk menikah. Hal ini ia lakukan karena ia menuntut seorang pengantin pria yang tidak merokok, penganut Islam yang kuat dari suku yang sama dengannya. Tuntutan ayah kami membuat masa depan saudara-saudara perempuanku menjadi suram.


Dalam masyarakat kami yang sangat kuat menganut Islam, semua pria perokok dan tidak sembahyang secara regular di mesjid dianggap bukan pasangan yang cocok untuk dinikahi. Sebagai sebuah peraturan buta, seorang pria yang akan menikah harus memiliki paling tidak dua orang saksi yang siap bersumpah bahwa ia tahu persis jika pria yang akan menikah itu memang benar-benar sembahyang secara regular di mesjid. Kondisi ini begitu penting dalam masyarakat Saudi dimana kegagalan memiliki dua orang saksi seperti ini dapat mengakibatkan dibatalkannya pertunangan. Lebih penting lagi, seorang wanita Saudi dari sebuah suku tidak diijinkan menikah dengan wanita lain dari suku berbeda, atau dari bangsa yang berbeda, meski pun pria itu adalah seorang Muslim. Lupakanlah bagi seorang wanita Saudi untuk menikahi seorang non-Muslim – ini haram hukumnya.


Dalam suku kami jumlah wanita 2 atau 3 kali daripada pria. Hal ini berarti bahwa banyak dari wanita-wanita kami tidak akan pernah menikah, sebab menikahi orang dari luar suku kami sama sekali tidak diperkenankan. Dalam masyarakat kami, pria-pria lebih suka menikahi wanita yang lebih muda dari dua puluh tahun. Mereka bahkan lebih suka jika gadis-gadis itu berusia sekitar enam belas tahun atau bahkan lebih muda lagi. Kesimpulan dari hasrat yang tak masuk akal untuk mendapatkan gadis-gadis muda adalah bahwa prospek untuk menikah bagi wanita-wanita yang lebih tua dari dua puluh tahun nyaris nol. Atau mereka mungkin akan menikah tetapi dengan pria yang lebih tua.


Karena peraturan Islamik yang gila ini, hidup dari para wanita yang sudah matang seperti itu tidak lagi memiliki makna di masyarakat puritan kami.


Sekarang saya ingin membahas mentalitas ayah saya dan coba memperlihatkan alasan utama mengapa ia tidak ingin anak-anak perempuannya menikah dengan orang asing (yang saya maksudkan adalah para pria dari suku atau kebangsaan yang lain).


Para pria Saudi sangat percaya bahwa wanita tidak memiliki harapan-harapan, keinginan, dan aspirasi dari dalam diri mereka sendiri. Karena itu, berhubungan dengan pernikahan, maka pendapat wanita dianggap tidak relevan. Nasibnya sepenuhnya bergantung pada pemiliknya. Para pria Saudi juga menganggap sebagai hal yang memalukan menyerahkan putri mereka untuk dinikahi oleh seorang pria asing – di luar batas dari sukunya. Sulit bagi seorang pria Saudi menerima orang luar yang dapat memandang “kehormatan” rahasia dari putri-putri mereka. Pria Saudi akan merasa keberatan jika anak perempuan mereka melakukan hubungan seks dengan orang asing, meskipun hal itu dilakukan setelah mereka menikah, dan meskipun pengantin pria nya adalah seorang Muslim. Jadi inilah alasan sehingga ayah saya tidak akan mengijinkan anak perempuannya menikahi “orang asing”. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ia mengidap penyakit paranoid bahwa “orang asing” akan berhubungan seks dengan anak perempuannya.


Untuk alasan sebagaimana diutarakan di atas, banyak ayah Saudi yang meminta pernikahan ganda – yaitu: berikan kepada saya anak perempuanmu dan aku akan memberikan kepadamu anak perempuanku atau saudara perempuanku....dan begitu seterusnya. Mereka merasa nyaman melakukan cara seperti ini: Bahwa kami akan menjaga kehormatannya jika ia menjaga kehormatan saya. Inilah yang dilakukan orang-orang dalam masyarakat kami yaitu memanfaatkan wanita untuk keuntungan mereka sendiri – ketika mereka membutuhkan uang, atau ketika mereka membutuhkan isteri-isteri baru. Ada sejumlah wanita Saudi yang menghasilkan uang, tetapi uang yang mereka hasilkan pergi ke kantung ayah atau suami-suami mereka. Karena takut bahwa gaji dari anak perempuan mereka mungkin tidak cukup bagi suami-suami mereka, banyak ayah Saudi yang tidak mau anak perempuan mereka menikah. Bagi saya, ini mungkin alasan lain mengapa ayah saya secara literal melarang saudara perempuan saya untuk menikah.


Jika demikian, bagaimana saudari-saudari kandungku hidup dalam masyarakat seperti ini?


Sebagai wanita Saudi, saudari-saudari kandungku telah melalui banyak penderitaan. Mereka tidak memiliki hak untuk mengatur hidup mereka sendiri. Mereka sepenuhnya bergantung pada ayah kami, kepadaku, dan kepada saudara-saudara laki-laki mereka yang lain. Mereka tidak boleh pergi kemana pun sendirian. Kapan saja seseorang dari mereka harus bepergian ke luar, maka beberapa orang pria (saudara laki-laki atau ayah) harus menemaninya sebagai pelindung dan yang mengingatkannya. Bahkan mereka dilarang pergi ke luar untuk keperluar-keperluan mendesak seperti misalnya jika ada kecelakaan, keadaan darurat, dan lain sebagainya. Percayalah pada apa yang saya katakan, ketika mereka perlu untuk pergi ke rumah sakit, maka mereka harus menelepon saudara laki-laki saya untuk mengantar mereka ke sana. Dan ia harus datang dari kota lain yang jauhnya 300 km. Sebab para wanita tidak bisa mengemudikan mobil (wanita di Saudi Arabia dilarang mengendarai mobil dan dilarang bepergian dengan orang yang bukan muhrimnya), dan ayahku pun tidak bisa mengemudikan mobil, maka saudara perempuan saya tak punya pilihan lain selain harus menjalani siksaan itu tanpa bisa protes. Tak peduli seberapa penting urusannya, mereka tetap harus menunggu muhrim mereka (dalam hal ini saudara laki-laki kandung mereka) untuk membawa mereka ke rumah sakit.


Tidak ada jalan keluar bagi mereka. Karena ayah kami tidak tahu bagaimana menggunakan ATM, ketika saudara perempuan saya ingin menarik uang dari ATM, maka ia harus memberikan kartu ATM nya kepada seorang asing untuk mengambilkan uang baginya. Ketika saudara perempuan saya ingin berbelanja secara regular, maka mereka harus memberikan uang itu kepada seorang asing dan pria itu akan membayar harga barang sesuai dengan yang pria itu inginkan. Ini adalah beberapa contoh dari keadaan yang menyedihkan yang harus dihadapi oleh perempuan Saudi dalam kehidupan mereka sehari-hari.


Terkadang saya berpikir untuk meninggalkan pekerjaan, hanya supaya saya bisa tinggal bersama-sama dengan mereka.


Jadi mungkin anda berkata: Mengapa tidak membawa mereka keluar dari Saudi Arabia? Hal ini mustahil dilakukan. Di Saudi Arabia, untuk mendapatkan pasport, seorang perempuan harus menyerahkan ijin tertulis dari muhrimnya (ayah, saudara laki-laki kandung, atau suami). Hanya memiliki sebuah pasport tidak cukup bagi seorang perempuan Saudi untuk melakukan perjalanan sendiri. Ayahnya (seandainya ia belum menikah) harus menandatangani sebuah surat khusus yang menyatakan bahwa ia memberi ijin kepada anak perempuannya untuk bepergian seorang diri. Sebagai seorang yang buta huruf, ayahku tidak akan pernah mengijinkan saudara perempuanku untuk meninggalkan Saudi Arabia; saya sangat yakin akan hal ini.


Terkadang, saya benar-benar heran mengapa penyiksaan yang sangat berat untuk ditanggung harus diterapkan kepada wanita-wanita kami. Saudari-saudariku tidak bisa melakukan apa pun tanpa ijin dan pertolongan dari ayah atau saudara laki-laki mereka. Hampir di sepanjang waktu mereka harus tinggal di rumah, menonton televisi. Tak ada olah raga yang bisa mereka mainkan, tak ada pekerjaan yang bisa mereka lakukan di luar rumah, tak ada harapan, dan tak ada apa pun yang bisa mereka hidupi. Mereka berada di penjara terbesar yang ada dalam dunia ini, yaitu Saudi Arabia, sebuah negeri yang murni, negeri Islam tanpa perselingkuhan.


Seseorang mungkin bertanya seperti ini: Mengapa hal-hal ini terjadi pada perempuan Saudi? Siapa yang harus dipersalahkan atas cobaan berat yang dilakukan kepada para wanita kami? Memang mudah untuk mempersalahkan orang-orang pandir, hukum Saudi yang tidak waras, dan tradisi-tradisi kuno yang diterapkan pada wanita-wanita kami yang kondisinya tanpa harapan. Tetapi coba pikirkan kembali. Semua faktor-faktor ini sebenarnya berakar dalam Islam. Islam sendirilah yang nyata-nyata melakukan kejahatan ini. Hukum-hukum Islam di Saudi Arabialah yang menetapkan posisi wanita Saudi tak lebih dari sekedar barang bergerak milik pria, memaksa mereka untuk melayaninya, dan sepenuhnya merampas martabat, kehormatan, dan penghargaan yang sebenarnya adalah hak mereka sebagai kaum wanita. Bisa dikatakan bahwa Islam telah mengguncangkan dan mempermalukan pondasi dasar dari kewanitaan.


Islam memberikan otoritas mutlak bagi seorang ayah untuk mengontrol putri-putri mereka. Ia memiliki kontrol mutlak untuk menikahkan mereka, melarang mereka dari kehidupan sosial, bahkan membunuh mereka. Anda mungkin akan syok ketika mempelajari bahwa seorang ayah Saudi dapat membunuh anak perempuannya tanpa dianggap bersalah oleh hukum. Ketahuilah bahwa ketika ia membunuh anak perempuannya, pemerintah tidak akan membunuh ayah itu sebab anak perempuan itu melambangkan kejujurannya. Berdasarkan syaria, pemerintah tidak diijinkan membunuh seorang ayah jika ia membunuh anak perempuan atau anak laki-lakinya atas alasan apa pun.


Dalam Islam, seorang wanita tidak diijinkan menikah tanpa ijin dari ayahnya – jika ia melakukannya maka tindakan itu dianggap haram. Dalam Islam, ayah dianggap sebagai seorang yang suci, seorang komandan, dan seorang diktator yang gampang marah. Meskipun ia seorang buta huruf, keras kepala, tidak adil, dan tidak berpikiran sehat, anak-anaknya, khususnya anak perempuannya, tidak bisa melakukan apa pun menentangnya.


Jadi, apa yang harus saya lakukan?


Jawaban langsung atas pertanyaan itu adalah: TAK ADA! Saya tidak bisa melakukan apa pun untuk merubah situasi ini. Jika saya menentang ayah saya, maka hakim agama akan bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak mengijinkan anak-anak gadismu untuk menikah?” Maka kemungkinkan jawaban ayah saya adalah sbb: “Anak-anak gadis ini adalah tanggungjawabku (mereka ada di bawah pengawasanku), dan Allah akan menghukum aku jika aku tidak memilihkan suami yang baik untuk mereka.” Sebagai bukti atas usahanya yang tulus, ia mungkin akan menunjukkan bukti bahwa semua pria yang ia cari adalah perokok dan ia pun mungkin akan membawa saksi yang menyatakan bahwa para pria itu adalah para Muslim yang tidak berdoa di mesjid. Hal ini sepenuhnya akan meyakinkan hakim Islamik itu. Ia tidak akan menemukan dasar untuk menghukum ayah kami; sebaliknya, ia akan menjatuhkan penghukuman kepadaku sebab tidak menghormati ayahku dan keputusan-keputusannya.


Dengan kesedihan dan frustasi dalam hati saya, maka aku hanya bisa menanti dengan sabar hingga ayah kami mati. Jika ia sudah mati, secara otomatis kontrol atas saudara perempuanku akan jatuh kepada saya. Kepemilikan resmi sepenuhnya akan menjadi milik saya.


Saya akan menjadi pemilik baru atas hidup mereka – sama seperti mobil, rumah, kambing, unta, dan lain sebagainya. Kemudian saya akan sepenuhnya bebas untuk melakukan apa pun yang saya inginkan atas mereka – Islam memberikan saya semua otoritas itu. Saya bisa membawa mereka ke surga atau ke neraka – semuanya bergantung pada saya.


Para pembaca, jangan merasa kasihan atau menyesal untuk saudara-saudara perempuan saya. Dibandingkan dengan banyak perempuan Saudi lainnya, mereka masih cukup beruntung – mereka masih bisa mengunjungi shopping center sekali atau dua kali setahun. Mereka juga masih bisa mengenakan make up dan bahkan masih bisa mendengarkan musik. Kebebasan terbesar yang masih mereka miliki adalah bahwa mereka masih bisa memilih saluran televisi apa pun yang mereka sukai. Bagi banyak wanita Saudi, ini sudah merupakan hak yang besar, jika anda belum mengetahuinya.






25 komentar:

  1. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

    ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.

    PARA PEMBACA SEKALIAN YANG DIRAHMATI ALLAH, BLOG DI SITUS INI ADALAH BLOG SITUS BOHONGAN, HANYA UNTUK MENGADU DOMBA ANTAR UMMAT BERAGAMA DI INDONESIA, SEBAGAIMANA TEORY DEVIDE ET IMPERA NYA PENJAJAH, YANG TIDAK SUKA DENGAN KEBERADAAN NEGARA KITA YANG MAKMUR SAN DAMAI. PENDUDUK NYA MAJEMUK DAN BERAGAM. SEGALA PEMELUK AGAMA HIDUP RUKUN BERDAMPINGAN DI SINI, DI NEGERI INI.
    SEKALI LAGI JANGAN GANGGU NEGERI KAMI YANG DAMAI INI WAHAI (KAHLID BOHONGAN)ATAU
    -Khaled Waleed, Arab Saudi PALSU ALIAS PENIPU
    DI BAWAH INI HASIL DARI "WHO IS" NYA ATAU INGIN TAHU DI MANA BIKIN NYA, KAPAN DIBUAT BLOG INI, ORANG MANA DIA ATAU NO IP NYA

    http://www.blogspot.com Thumbnail
    IP: 66.102.7.191
    IP Location: Mountain View, United States
    Website Status: active
    Server Type: GSE
    Alexa Trend/Rank: 1 Month: 7 3 Month: 7
    Page Views per Visit: Up Arrow 1 Month: 5.3 3 Month: 5.2

    KEPADA PEMERINTAH C/Q MENKOM INFO, KAMI MINTA TOLONG UNTUK MELAPORKAN KEPADA PIHAK PENGELOLA BLOG UNTUK MENGHAPUS LEBIH BANYAK LAGI BLOG BOHONGAN SEPERTI INI, YANG ISINYA HANYA MENGADU DOMBA PENDUDUK NEGERI INI, MEREKA ORANG INDONESIA YANG TINGGAL DI LUAR NEGERI, DIBIAYAI UNTUK JADI TUKANG FITNAH DAN DISURUH JADI PENGKHIANAT UNTUK NEGERI NYA SENDIRI DENGAN CARA MENGADU DOMBA PENDUDUK NEGARA INDONESIA. BAGI KAMI YANG TIDAK MEMPERMAS'ALAHKAN AGAMA APAPUN HIDUP RUKUN DI NEGERI INI "NKRI HARGA MATI" !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya sudah saatnya kebebasan mengemukakan pendapat di tegakan jangan seperti katak dalam tempurung soal apakah itu benar atau bohong itu urusan masing-masing pribadi, lagipula kaluu itu bohong pasti akan terungkap dengan sendirinya

      Hapus
    2. blog ini hanya memperjelek imeg islam di muka bumi

      Hapus
    3. Menagapa anda harus malu dengan menyatakan situs ini adalah kebohongan belaka? jika anda malu, berarti anda sama dengan ayah dr anak2 gadis malang di saudi? katakanlah bahwa anda prihatin....

      Hapus
  2. jangan kaget sobat, cerita ini hanya bualan kecil yang sudah menjadi tradisi kaum munafik sejak nenek moyangnya,"Kitab Sucinya saja yang mereka sanjung sanjung juga tidak luput DIBUALIN" silakan anda buktikan sendiri. . . berapa banyak versinya baru,lama,paul,markus,hendro.... anda pun bisa buat sendiri kitab suci.....versi perjanjian linggarjati hehe

    BalasHapus
  3. Kalo pemerkosaan/penyiksaan para TKI di Arab, apakah itu juga bualan?

    BalasHapus
  4. Aku percaya cerita di atas adalah kisah nyata. NKRI harga mati

    BalasHapus
  5. @endy botak
    brapa banyak kasus perkosaan di saudi arabia dengan amerika serikat? yg "katanya" menjunjung tinggi hak asasi manusia /wanita"....
    brapa banyak kasus pelecehan wanita yg terjadi diantara 2 negera tersebut? brapa banyak wanita yg menjadi budak nafsu para pria diantara kedua negera tersebut?
    klo mau fair ya di benchmark lah.....
    klo ternyata di "barat" aja masih buruk,...lebih baik diam dan selesaikan masalah sendiri dulu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau kita membandingkan itu tidak akan ada habisnya kawan, untuk lebih jelas marilah kita menengok kedalam diri masing-masing jangan hanya mencari kesalahan orang lain

      Hapus
    2. Asthfrlhzm.. Ya Allah.. smga tiap individu kaum ato gol. Yg suka menjatuhkan agamamu dpt balasan yg lbh dr setimpal.. agar bs d liat oleh para sahabat2 keluarga dan makhluk d bumi ini.. akan siksamu thdp org yg melecehkan agamamu. Aamiiinnn Ya Robb..
      Ini balsan terbodoh yg prnh sy bca. Yg d bandingkan agama n negara penganut.. stlh mnta d bandingkan dgn agama n negara penganut yg lain mlh d srh liat k dlm diri msg2. Tololl tenan...

      Hapus
    3. @bogel badut.. balasan yg paling ngeyel dan paling tolol.. tanpa sadar anda membungkam tingkah laku umat kristen yg lebih bobrok dibanding umat muslim itu sendiri.. kasian sekali anda !!!... Bung Bogel, kalo anda ingin memahami suatu agama, jangan melihat tingkah laku pengikutnya (muslim) tapi lihat kitabnya (alquran dan hadits)

      Hapus
    4. Alquran jelas2 mengatakan halal untuk memukul istri. Wanita adalah 1/4 laki2. Halal untuk membunuh nonmuslim.

      Jangan2 anda lg taqiya yaaaa? Bohong ya?
      Apa anda dungu? Ga baca alquran sendiri?

      Hapus
    5. memukul istri itu ada alasannya. Itupun ada batasannya yaitu tidak boleh di wajah. membunuh non muslim diperbolehkan manakala menghina Islam. Klo non Islam hidup damai, maka org Islam dilarang keras untuk membunuhnya.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Wihhh seperti jaman batu ya, menangis saya mendengar cerita ini, mudah2n budaya atau Paham seperti itu jgan sempat masuk ke indonesia lah, kita harus jaga itu, mau apapun agama ,atau kepercayaan qt, pokok HAM no 1, kita kan punya pikiran, jdi mana yg baik qt terapkan, mana yg buruk qt tinggalkan, karena Tuhan itu saya tau dan amini adalah sangat baik, jgn sempat mengorban kan HAM karena alasan apa pun itu, jgn sempat qt di jajah utk ke dua kali nya,..

    BalasHapus
  8. Ini bukan mengejek Islam tapi hanya menyampaikan tentang kebenaran Islam dan hukum islam sesungguhnya yaitu Syari"ah... untung Indonesia pake hukum Pancasila bukan syari'ah islam.. Puji Tuhan,, kalo tidak kasihan saudara2 perempuan kita yg tdk berharga di mata simamad pesakitan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu baca hukum2 di alquran dulu baru bicara yg benar

      Hapus
    2. makan aja tuh cacing pita,,biar otak nya penuh cacing pita,,,makanya ngomongnya yoo koyoo babi,,,

      Hapus
  9. Serem ....beruntung ya kita di indonesia ....bersyukurlah ..

    BalasHapus
  10. Islam melarang menikah dgn orang yg berbeda suku??????????????. Asbunnya selangit ke tujuh. Wong Quran saja sudah jauh-jauh hari menyatakan bhw manusia yg terbaik hnylah yg bertaqwa. Bukan krna suku bangsanya. Dan Nabi Muhammad saw berkata: "Sesungguhnya manusia adalah anak-anak Adam, Adam berasal dari tanah, maka tidaklah orang-orang Arab lebih mulia daripada non-arab ('ajam) atau yg berkulit putih daripada yg berkulit hitam. Manusia mulia atau tidak hanya tergantung pd ketaqwaannya kpd Tuhan". Jika pun misalnya hal tersebut benar-benar terjadi di Arab Saudi maka kesalahan terletak pd saudi bukan pd ajaran islam.

    BalasHapus
  11. Ya sudah bagiku agamaku, bagimu agamamu
    Jangan hina agama islam kalo belum tau makna dari keseluruhan alquran, karna agama tida di lihat dari dogma2 tapi di lihat dari teritori kesucian, apa anda sudah yakin dengan kesucian kitab pedoman hidup anda,, sekali lg jangan pernah melihat agama dari manusianya tapi dari ajaran dari kitab2 agama anda
    Apakah sudah sesuai dengan dogma yg anda ikuti sekarang,, wahai nasrani tunjukan bukti kebenaranmu bahwa yesus tuhan dalam injil mengaku sebagai tuhan ayat berapa dan bagaimana bunyinya,,,

    BalasHapus
  12. Yang bagus aja banyak yang iri dan menghasud, apalagi yang sempurna seperti ISLAM

    BalasHapus
  13. biasa kebanyakan minum anggur dr gereja sama babi yg banyak cacing pita nya,,,agomo opoo tek umate kon mangan babi sing okeh cacing pita ne,,,ngono yoo di nut,,,MIKIIRR,,,!!!!! agama mu memperbolehkan makan BABI wehh gitu yg di anut apa nya????

    BalasHapus
  14. biasa kebanyakan minum anggur dr gereja sama babi yg banyak cacing pita nya,,,agomo opoo tek umate kon mangan babi sing okeh cacing pita ne,,,ngono yoo di nut,,,MIKIIRR,,,!!!!! agama mu memperbolehkan makan BABI wehh gitu yg di anut apa nya????

    BalasHapus
  15. Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura

    Saya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH DEWA, saya sudah kerja sebagai TKI selama 5 tahun di Malaysia,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim ortu di jawa, sudah lama saya mengetahui roomnya mbah ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yg mau menipu.tetapi kemarin waktu pengeluaran 8924 , saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan,angka yg diberi Mbah 8924 ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya terlantar diMalaysia, tidak ada ongkos pulang,terus beliau bantu kasih angka 4478 setelah saya bantu mahar yg dibutuhkan.mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan Kemarin, ternyata tembuss….!!!
    dapat BLT 250jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH DEWA, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang aja ke sukabumi.buat mbah,saya tidak akan lupa bantuan& budi baik MBAH.
    Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
    YANG MAU SEPERTI SAYA HUB:MBAH DEWA DI:082 316 555 388
    ATAU KUNJUNGI SITUS DIBAWAH INI

    KLIK=>> BOCORAN TOGEL HARI INI

    Yang punya room salam jackpot...



































    Kesaksian IBU Sri Rahayu Dari sukabumi

    Ingin Berbagi Cerita. dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi
    tapi semenjak saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis
    saya sempat putusasah hampir bunuh diri.tapi untungnya saya buka internet dan menemukan nomor MBAH GEDE
    saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasih solusi
    awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari MBAH GEDE
    alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya
    sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI
    terimah kasih MBAH GEDE,mau seperti saya Hub no.MBAH GEDE di:082 337 115 789
    atau lebih jelasnya klik situs dibawah

    klik=> PESUGIHAN PUTIH TAMPA TUMBAL


































    wassalam

    BalasHapus